Selasa, 26 Februari 2013

Porifera


Porifera


Nama Porifera berasal dari bahasa latin, porus yang berarti lubang, dan ferre yang berarti membawa atau mempunyai. Porifera adalah salah satu contoh Avertebrata. Berdasarkan asal katanya, Porifera ini merupakan kelompok hewan yang mempunyai pori. Hewan porifera merupakan hewan multiselular yang paling sederhana. Porifera atau disebut juga hewan spons hampir semua hidup di laut, kecuali satu famili yang hidup di air tawar Tubuh porifera terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik). Hewan porifera merupakan hewan sessile (hidup melekat pada substrat).

A.   Ciri Ciri Porifera
Ciri-ciri porifera pada umumnya yaitu:
©     Tubuhnya berpori-pori
©     Lapisan tubuh diploblastik
©     Hewan multiseluler
©     Struktur tubuh radial simetris
©     Memiliki bentuk dan warna bervariasi
©     Mempunyai daya regenerasi tinggi
©     Tipe nutrisi holozoik dan saprozoik
©     Eksresi dengan menggunakan vakuola kontraktil
©     Reproduksi seksual dan aseksual
©     Umumnya hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di air tawar (familia spingillidae)
©     Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel yang berbentuk pipih disebut pinakosit
©     Lapisan dalam (endodermis/gastrodermis) tersusun atas sel-sel berflagel yang disebut koanosit
©     Fase dewasa hidup dengan tipe sessil  (menetap) di dasar perairan dan tidak dilengkapi dengan alat gerak
©     Respirasi dgn cara difusi melalui seluruh permukaan tubuh

B.   Struktur Tubuh Porifera
Porifera memunyai struktur tubuh sebagai berikut
§     Epidermis tersusun dari Pinakosit  &  Porosit
§     Endodermis membentuk spongosoel
§     Pori-pori yang terdapat pada Porifera membentuk saluran air yang bermuara di rongga tubuh
§     Pada ujung rongga tubuh terdapat lubang besar yang disebut oskulum
§     Lapisan luar tersusun oleh sel-sel berbentuk pipih dan berdinding tebal yang disebut sel pinakosit
§     Pada lapisan dalam spongocoel, dilapisi oleh sel yang berbentuk seperti lampu dan berflagel yang disebut sel koanosit
§     Porifera mempunyai sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya
§     Antara lapisan EKTODERM dan ENDODERM terdapat lapisan gelatin (mesoglea) yang tersusun dari :
*      sel skleroblast, untuk membentuk kerangka berduri (spikula).
*      sel amoebosit/sel pengembara, untuk
*      mengedarkan makanan yang dicerna dari sel koanosit.
*      sel archeosit, sel amoebosit embrional dan berubah fungsi untuk membentuk sperma dan ovum.
*      sel spikula, sel penyusun kerangka tubuh.
*      Porosit, sel yang berfungsi membentuk spikula.

C.   Habitat Porifera

Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km. Sekitar 150 jenis Porifera hidup di air tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia. Porifera dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lain di dasar laut karena itu porifera terkadang dianggap sebagai tumbuhan. Hewan porifera terdiri atas 5000 spesies hidup di laut, batu –batuan, cangkang, dank oral, 150 spesies hidup di air tawar, serta beberapa hidup di pasir dan asar lumpur. Hampir semua porifera menyukai air dangkal. Jenis makanan berupa zat-zat organic dan organisme kecil seperti plankton yang diserap melalui lubang pori-pori.

D.   Klasifikasi Porifera

Porifera dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Kelas Calcarea, Hexatinellida, dan Demospongia. Berikut penjelasannya:

a.      Kelas Calcarea
Anggota kelas ini mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur (kalsium karbonat) dengan tipe monoakson, triakson, atau tetrakson. Koanositnya besar dan biasa hidup di lautan dangkal. Tipe saluran airnya bermacam-macam. Hidup soliter atau berkoloni. Umumnya, Calcarea sangat kecil, hanya memiliki tinggi sekitar 3-4 inci. Contoh jenis yang menjadi anggota kelas ini adalah Leucosolenia spScypha sp, Cerantia sp, dan Sycon gelatinosum.
b.     Kelas Hexactinellida
Pada anggota Kelas Hexatinellida, spikula tubuh yang tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang. Kelas ini sering disebut sponge gelas atau porifera kaca (Hyalospongiae), karena bentuknya yang seperti tabung atau gelas piala. Tubuh berbentuk silinder atau corong, tidak memiliki permukaan epitel. Contoh anggota kelas ini adalah Hyalonema spPheronema sp, dan Euplectella subarea, Euplectela aspergillum.

c.      Kelas Demospongia

Kelas ini memiliki tubuh yang terdiri atas serabut atau benangbenang spongin tanpa skeleton. Kadang-kadang dengan spikula dari bahan zat kersik. Tipe aliran airnya adalah leukon. Demospongia merupakan kelas dari Porifera yang memiliki jumlah anggota terbesar. Sebagian besar anggota Desmospongia berwarna cerah, karena mengandung banyak pigmen granula dibagian sel amoebositnya. Contoh kelas ini antara lain Suberit sp, Cliona sp, Microciona spSpongilla lacustrisChondrilla sp, dan Callyspongia sp.

Berdasarkan tipe saluran air dibagi menjadi 3 yaitu:
Ò Askon : Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum.
Ò Sykon : Air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju ke spongocoel & keluar melalui oskulum.
Ò Rhagon : Porifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat. Air masuk melalui pori-pori saluran radial yang bercabang-cabang keluar melalui oskulum.
Berdasarkan bahan penyusun rangka porifera dibagi menjadi 3 yaitu:
  1. Porifera lunak : disusun oleh spongin
  2. Porifera kapur : disusun oleh zat kapur (CaCO3)
  3. Porifera silikat            : disusun oleh kristal silikat (H2Si3O7)
E.    Sistem Pencernaan, Perkembangbiakan,Transportasi Dan Pernafasan Porifera

 Sistem Pencernan Porifera
Ø Makanan porifera berupa zat-zat organic dan organism kecil lainnya (plankton).
Ø Porifera tidak mempunyai alat pencernaan khusus.
Ø System pencernaan makanan pada porifera bersifat intraselular.


2.     Sistem transportasi pada Porifera
Sistem transportasi dilakukan oleh pembuluh air/sistem kanal. Secara skematis air dan makanan masuk kedalam tubuh melalui pori-pori.Porifera belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut kognosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fogosit yang selanjutnya disebarkan ke seluruh tubuh oleh amoebosit.

3.     Sistem Perkembangbiakan Porifera

Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Dilakukan dengan membentuk tunas pada tubuh induk., lama-kelamaan akan terbentuk koloni porifera. Fragmen-fragmen kecil melepaskan diri dari spons induk, menempel pada substrat, dan tumbuh menjadi spons baru. Reproduksi aseksual porifera air tawar bisa juga dilakukan untuk mengatasi kondisi lingkungan yang kering dengan pembentukan gemule ( butir benih / tunas internal), yaitu sel amebosit yang dibungkjus oleh tiga lapisan kuat. Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.Gemule akan terlihat pada saat induk hancur. Jika kondisi lingkungan membaik kemabali, maka lapisan pelindung pecah dan kehidupan dilangsungkan kembali. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan pembuahan sel telur suatu porifera oleh sel sprema porifera yang lain secara internal. Masing-masing individu menghasilkan sperma dan ovum.

Kedua sel kelamin terbentuk dari perkembangan sel-sel amebosit atau koanosit. Sel-sel sperma dilepaskan ke dalam air, kemudian masuk ke tubuh spons lain bersama aliran air melalui ostium untuk melakukan fertilisasi. Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia. Larva tersebut akan keluar dari tubuh porifera induk melalui oskulum, kemudian melekat di dasar perairan untuk tumbuh menjadi dewasa.

4.     Sistem pernapasan porifera

Pernapasan pada porifera dilakukan oleh sel-sel koanosit pada seluruh permukaan tubuhnya.Lalu diserap secara absorpsi langsung dari air dan CO2 dikeluarkan melalui sel-sel koanosit pada seluruh permukaan tubuhnya.


F.     Manfaat Porifera

ü  Penyusun biodiversitas dalam lingkungan, sebagai konsumen.
ü  Untuk membuat alat pembersih kaca, sponge mandi.
ü  Bersimbiosis dengan bakteri penghasil bioaktif.
Zat kimia yang dikeluarkan memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker

Minggu, 24 Februari 2013

Puisi Mentari Hatiku


Mentari Hatiku


Mentari hatiku.....
Aku selalu menatapmu dengan senyuman
Untaian kata cinta terucap untukmu
Lambaian cintamu menaarik hatiku
Indah sekali lautan cintamu
Detak jantungku berdebuk kencang saat melihatmu
Indah bagaikan mentari pagi
Aku merasa melayang saat denganmu
Denganmu aku dapat bahagia
Entah mengapa aku terlalu mencintaimu
Wahai mentari hatiku
Indah sekali sinarmu
Naluri hatiku ingin memilikimu
Ungkapan hatiku bagaikan jarum
Rasa ini sangat mendalam padamu
Andai aku dapat disinari olehmu
Ini hati pasti berbunga-bunga
Namun mungkinkah aku dapat mengatakannya
Ini hati sangat ragu