Alat Alat Optik
Dalam kehidupan sehari hari kita sering kali menjumpai alat-alat optik.
Macam-macam alat optik dapat kita pelajari berikut ini.
A.
Mata dan
Kacamata
1. Mata
Bayangan ini kemudian disampaikan ke otak
melalui syaraf optik dan diatur sehingga manusia mendapatkan kesan melihat
benda dalam kondisi tegak. Proses pembentukan bayangan pada mata diilustrasikan
pada Gambar 1(b).
Mata
memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubahubah jarak fokus lensa
mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. Jarak
fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau
menebal) yang dilakukan oleh otot siliar. Daya akomodasi ini memungkinkan mata
dapat melihat dengan jelas setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya
berbeda-beda di depan mata.
Akan
tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata memiliki keterbatasan jangkauan
pandang. Mata tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat atau terlalu jauh.
Sebagai contoh, mampukah Anda melihat partikel debu yang masuk/menempel pada
kornea mata Anda? Atau sebaliknya, mampukah Anda melihat dengan jelas benda
yang sangat jauh sekali? Tentu tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat, sedangkan jarak
titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik
jauh. Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi
maksimum dan ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa
akomodasi.
Berdasarkan
jangkauan pandang ini, mata dibedakan menjadi mata normal (emetropi) dan mata
cacat. Mata normal memiliki jangkauan pandang dari 25 cm sampai takhingga.
Dengan kata lain, titik dekat mata normal adalah 25 cm, sedangkan titik jauhnya
takhingga (jauh sekali). Mata yang jangkauan pandangnya tidak sama dengan
jangkauan pandang mata normal disebut mata cacat, yang terdiri dari miopi,
hipermetropi, dan presbiopi.
Miopi
atau rabun jauh adalah mata yang hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda
dekat. Mata miopi memiliki titik dekat lebih dekat dari 25 cm dan titik jauh
terbatas pada jarak tertentu. Miopi biasanya disebabkan oleh bola mata yang
terlalu lonjong, bahkan kadang-kadang lengkungan korneanya terlalu besar. Pada
mata miopi, bayangan benda jauh jatuh di depan retina, seperti diilustrasikan
pada Gambar 2. Akibatnya, bayangan benda jauh akan tampak kabur.
Hipermetropi
atau rabun dekat adalah mata yang tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan
jelas. Mata hipermetropi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik
jauhnya takhingga. Meskipun dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh, titik
dekat yang lebih besar dari 25 cm membuat mata hipermetropi mengalami kesulitan
untuk membaca pada jarak baca normal. Cacat mata ini disebabkan oleh bola mata
yang terlalu memipih atau lengkungan korneanya kurang. Ketika mata hipermetropi
digunakan untuk melihat benda-benda dekat, bayangan benda-benda ini akan jatuh
di belakang retina, seperti diilustrasikan pada Gambar 3. Akibatnya, bayangan
benda dekat menjadi terlihat kabur.
Presbiopi memiliki titik
dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauh terbatas. Dengan demikian, penderita
presbiopi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh dan juga tidak
dapat membaca dengan jelas pada jarak baca normal. Umumnya, presbiopi terjadi
karena faktor usia (tua) sehingga otot siliarnya tidak mampu membuat lensa mata
berakomodasi normal seperti ketika ia masih muda. Selain ketiga jenis cacat
mata tersebut, ada lagi yang disebut astigmatisma. Pada penderita astigmatisma,
benda titik akan terlihat sebagai sebuah garis dan kabur, seperti
diilustrasikan pada Gambar 4. Hal ini terjadi karena lensa matanya tidak
berbentuk bola, melainkan berbentuk silinder.
2. Kacamata
Kacamata merupakan salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Kacamata terdiri
dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame atau kerangka tempat lensa
berada, seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 5. Fungsi dari kacamata
adalah mengatur supaya bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas
oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik jauh mata, bergantung pada
jenis cacat matanya. Di SMP, Anda telah mempelajari bahwa jika sebuah benda
berada di depan sebuah lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh
dekatnya bayangan terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus
lensa.
Gambar
5. Kacamata dapat membantu orang yang cacat mata.
|
Selain itu, Anda juga
pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan atau daya lensa adalah
kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang sejajar dengan lensa.
Seperti
telah dibahas sebelumnya, mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas
benda-benda yang jauh atau titik jauhnya terbatas pada jarak tertentu. Lensa
kacamata yang digunakan penderita miopi harus membentuk bayangan benda-benda
jauh (S ~ ) tepat di titik jauh mata atau S' = –PR, dengan PR
singkatan dari punctum remotum, yang artinya titik jauh. Tanda negatif pada S'
diberikan karena bayangan yang dibentuk lensa kacamata berada di depan lensa
tersebut atau bersifat maya.
b. Kacamata Berlensa
Cembung untuk Hipermetropi
Karena hipermetropi
tidak dapat melihat benda-benda dekat dengan jelas, lensa kacamata yang
digunakannya haruslah lensa yang dapat membentuk bayangan benda-benda dekat
tepat di titik dekat matanya. Benda-benda dekat yang dimaksud yang memiliki
jarak 25 cm di depan mata. Oleh karena itu, lensa kacamata harus membentuk
bayangan benda pada jarak S = 25 cm tepat di titik dekat (PP, punctum proximum)
atau S' = –PP. Kembali tanda negatif diberikan pada S' karena bayangannya
bersifat maya atau di depan lensa.
c.
Kacamata untuk Presbiopi dan Astigmatisma
Penderita presbiopi
merupakan gabungan dari miopi dan hipermetropi. Oleh karena itu, kaca mata yang
digunakannya haruslah berlensa rangkap atau bifokal, yakni lensa cekung pada bagian
atas untuk melihat benda jauh dan lensa cembung pada bagian bawah untuk melihat
benda-benda dekat. Sementara itu, astigmatisma dapat diatasi dengan menggunakan
lensa silindris.
d.
Lensa Kontak
Lensa kontak atau
contact lens juga dapat digunakan untuk mengatasi cacat mata. Pada dasarnya
lensa kontak adalah kacamata juga, hanya tidak menggunakan rangka, melainkan
ditempelkan langsung ke kornea mata.
B. Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros =
kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang
mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata.
a. Jenis-jenis
mikroskop
Jenis paling umum dari
mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop
ini merupakan alat optik yang
terdiri dari satu atau lebih lensa yang
memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang
fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya
sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan
pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan
kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi
untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuleruntuk
mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya
memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan
kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2
bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan
mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase
kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
b. Struktur
mikroskop
Ada dua bagian utama
yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang
terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang
terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat,
pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya.
c. Pembesaran
Tujuan
mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda yang
dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus
atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak
pandang mata normal(sn).
d.
Sifat
bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya
merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu
bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya
adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar
benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop
cahaya meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A
yang terbalik dan diperbesar.
C. Lup
a.
Sejarah Penemu Lup
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang
mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar
terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut
lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan
yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh
seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad
al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo 1039),
dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen,
adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains
barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta
teleskop.http://aiirm59.blogspot.com/. Dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau
dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada tahun 354H
bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di
Basrah sebelum dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya.
Setelah beberapa lama berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau
mengambil keputusan merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Di perantauan beliau telah
melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian pada penulisan. Kecintaannya
kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di sana beliau telah
mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai aliran dan
saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan
menuju Universitas Al-Azhar.
b.
Cara Kerja Lup
Alat optik yang paling
sederhana adalah lup atau kaca pembesar (magnifying glass). Kaca pembesar
terdiri atas lensa cembung ganda, yang kedua sisi luarnya melengkung ke luar.
Sinar-sinar cahaya
yang melewati lensa itu membelok ke dalam untuk mengumpul di sebuah titik focus
pada kedua sisi lensa. Jarak dari pusat lensa ke titik fokus, kira-kira 12 cm
pada kaca pembesar yang umum, disebut jarak fokus.
1.
Menggunakan lup dalam
keadaan mata berakomodasi maksimum
Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik
dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk
secembung-cembungnya).
Pada penggunaan lup
dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:
·
bayangan yang dibentuk
lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)
·
benda yang diamati
harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa
·
kelemahan : mata cepat
lelah
·
keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)
·
Sifat bayangan : maya,
tegak, dan diperbesar
Perhitungan
Si = -PP = -Sn
Agar mata relaks dan
tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi.
2.
Mata Tak Berakomodasi
Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang
obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata
berbentuk sepipih-pipihnya). Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang
perlu diperhatikan adalah:
·
maka lup harus
membentuk bayangan di jauh tak hingga
·
benda yang dilihat
harus diletakkan di titik fokus (So = f)
·
keuntungan : mata tak
cepat lelah
·
Kerugian : perbesaran
berkurang (minimum)
Dalam hal ini objek
harus berada di titik fokus lensa (s= f ).
Perhitungan
• Si = -PR
• So = f
c. Fungsi Lup
Lup berfungsi untuk
mengamati benda-benda kecil sehingga tampak menjadi besar dan lebih jelas yang
tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan menggunakan sebuah lensa
cembung atau lensa positif .
d. Bagian- Bagian Lup
Lup merupakan alat optic yang sangat sederhana, namun sangat membantu dalam proses pengamatan yang mudah dan praktis.
1. Tangkai Lup
Tangkai atau pegangan lup digunakan pengamat untuk memegang Lup
Pada proses penggunaanya.
Tangkai ini dapat dipisahkan dengan lingkaran
Pegangan Lensa.
2. Skrup Pengendali
Skrup penghubung ini berfungsi menghubungkan antara tangkai Lup
dengan kepala Lup, berupa logam tipis yang juga berfungsi menguatkan
pegangan kepala Lup terhadap Lensa cembungnya
3. Kepala/bingkai Lup
Lingkaran penuh yang digunakan sebagai bingkai dari Lensa cembung
pada Lup. Bingkai ini mirip dengan bingkai kacamata yang memegang Lensa,
akan tetapi bingkai kepala Lup berupa Lingkaran penuh.
4. Lensa Cembung Lup
Lup menggunakan lensa cembung, yang berfungsi memperbesar benda
berukuran kecil sehingga tampak besar.
e. Pembentukan dan
Sifat Bayangan pada Lup
Ada 2 cara dalam
menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.
Pembentukan Bayangan
Pada Mata Berakomodasi Maksimum
|
Untuk mata normal dan berakomodasi maksimum,
bayangan yang terbentuk berada pada jarak baca normal (sn) yaitu 25 cm. Oleh
karena itu, perbesaran bayangan pada lup dapat dituliskan M =
s’/ s , karena s’ = 25 cm, maka perbesarannya menjadi M = 25 / s.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.
Lup terbuat dari sebuah lensa cembung, sehingga persamaan lup sama dengan persamaan lensa cembung.
Sifat bayangan yang
dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar Untuk mata tak berakomodasi,
bayangan terbentuk di tak terhingga (s’ = ∞ ) sehingga perbesaran bayangan yang
dibentuk lup untuk mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut
D. Teropong
Teropong disebut juga dengan nama
teleskop.Mungkin kalian pernah melihat teropong, misalnya di planetarium. Teropong
tersusun oleh dua lensa utama seperti mikroskop. Lensa yang dekat objek juga
diberi nama lensa objektif dan yang dekat mata lensa okuler. Lensa okulerpun punya
sifat yang sama yaitu berfungsi sebagai lup. Macam-macam teropong dibagi
menjadi 3 yaitu sebagai berikut.
a. Teropong Bintang
Teropong memiliki jenis yang banyak tetapi
memiliki dasar yang sama. Dasar dari teropong itu adalah teropong bintang yaitu
teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda di langit. Setiap teropong
diharapkan dapat digunakan untuk melihat bayangan dengan cara berakomodasi
minimum, sehingga pembentukan bayangan oleh teropong bintang dapat dilihat
seperti pada gambar.
Perhatikan Gambar 6.15, teropong bintang terdiri
dari dua lensa. Sinar dari benda (bintang) di jauh tak hingga akan dibiaskan
menuju fokus lensa objektif. Kemudian oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan
di jauh tak hingga lagi (akomodasi minimum) yang memiliki sifat : maya,
terbalik, diperbesar.
b. Teropong Bumi
Teropong bumi adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh di bumi. Supaya bayangan tegak maka teropong bumi dapat dirancang dari teropong bintang dengan menambahkan lensa pembalik. Perbesaran yang terjadi sama dengan persamaan 6.15 tetapi panjang teropongnya menjadi persamaan berikut. Lihat pembentukan bayangannya pada Gambar.
Teropong bumi adalah teropong yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh di bumi. Supaya bayangan tegak maka teropong bumi dapat dirancang dari teropong bintang dengan menambahkan lensa pembalik. Perbesaran yang terjadi sama dengan persamaan 6.15 tetapi panjang teropongnya menjadi persamaan berikut. Lihat pembentukan bayangannya pada Gambar.
c.
Teropong Panggung
Teropong panggung memiliki fungsi yang sama dengan teropong bumi. Tetapi untuk membalik bayangannya (supaya tegak) digunakan lensa negatif (cekung) pada lensa okuler. Perhatikan Gambar.
Teropong panggung memiliki fungsi yang sama dengan teropong bumi. Tetapi untuk membalik bayangannya (supaya tegak) digunakan lensa negatif (cekung) pada lensa okuler. Perhatikan Gambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar