Hati Yang Mulia
Pada suatu hari, Ria si gadis cantik
berusia 20 tahun sedang bekerja di suatu perusahaan ternama di Indonesia. Dia
sangat senang bekerja disana, karena semua karyawan dan atasannya sangat baik
padanya. Setelah dia menyelesaikan tugas-tugasnya diapun pulang kerumahnya.
"Alhamdulillah tugas-tugasku
selesai juga, saatnya pulang kerumah tercinta" Sambil menghela nafasnya
dan merapikan mejanya.
Pada saat iya berjalan ke tempat parkir dia
bertemu dengan seorang anak perempuan kecil kira-kira berusia 6 tahun yang
sedang menangis. Ria pun menghampirinya dan berkata "Mengapa kau menangis adik kecil yang
manis?" Sambil membelai rambutnya.
Dia pun berkata "Aku tidak bisa
pulang kak aku tidak tahu ibuku dimana" sambil menangis
Ria
berkata "Sudah jangan menangis lagi,apakah kamu sudah makan?"
Dia berkata
"Belum kak"
Ria berkata
lagi "Ikut kakak ya, nanti kakak belikan makanan dan es krim"
Anak itu berkata
"Iya kak" sambil terseduh-seduh
Setelah itu Ria mengajaknya makan
ditempat yang sering dikunjungi Ria. Ria merasa senang melihatnya makan dengan
lahap. Namun Ria juga merasa kasihan dengan anak itu karena dia kehilangan
orang tua. Tiba-tiba Ria terpikirkan sesuatu.
"Adik manis, bagaimana kalau
sementara kamu tinggal dirumahku?" Sambil memegang tangan anak itu.
"Iya kak, daripada aku harus
tidur dijalanan" dikatakannya dengan senang hati.
"Oh, iya
namamu siapa adik manis?" Tanya Ria
Ia berkata
"Namaku Dira kak"
Lalu Ria berkata
"Nama yang bagus kalau nama kakak adalah Ria" Sambil tersenyum manis
kepada Dira.
Setelah Dira dan
Ria selesai makan, Ria mengajak Dira kerumahnya. Setelah sampai dirumah, Kakak
dan ibunya Ria terheran dengan kedatangan Dira.
"Ria siapa
ini dan mengapa kau membawanya kerumah?" Kakaknya Ria berkata dengan
halus.
"Ini Dira Kak
Rio, dia kehilangan ibunya makanya aku bawa kerumah karena aku kasian
kepadanya" Ria menjelaskan kepada Rio.
"Kau sungguh
mulia sayang, kebaikanmu ini Ibu dan Kak Rio akan dukung" Ibunya Ria
berkata sambil tersenyum kepada Ria
Keesokan harinya
Ria tidak bekerja, waktu luang itu digunakan Ria untuk berusaha mencari ibunya
Dira. Berbagai usaha dilakukan oleh Ria untuk mencarinya mulai dari menybarkan
brosur kehilangan hingga menanyakan ke orang satu dan yang lain. Rio juga
membantunya. Keluarga Ria sangat mendukungnya dan , sehingga bebannya pun
terasa ringan.Dira sangat senang sekali dan merasa beruntung bertemu dengan
orang yang berhati mulia seperti Ria.
Hari demi hari,
waktu demi waktu dilalui Ria untuk mencari ibunya Dira, Ria tak pantang
menyerah meski usahanya selalu tak pernah berhasil. Setahun tak terasa sudah
berlalu, namun itu tak menyurutkan semangat Ria dan keluarganya untuk mencari
ibunya Dira.
"Ria susah
ya mencarinya" Rio mengeluh
"Iya kak tapi kita harus mencarinya sampai ketemu, kasihan
Dira kalau tidak bertemu dengan ibunya" hasutan Ria agar kak Rio tidak
putus asa.
"Tapi ini
sudah satu tahun lebih Ria, mungkin Dira itu memang dibuang sama orang
tuanya" Rio menduga-duga
"Hus,Kakak
ini dilarang bilang begitu, jangan bicara yang tidak-tidak kalau tidak ada
buktinya, tidak mungkin orang tua itu melakukan anaknya seperti itu"
Bantah Ria
Rio hanya bisa diam dan tidak bisa membalas
perkataan Ria. Dua tahun sudah berlalu namun Ria belum menemukan ibunya Dira.
Pada Saat sedang bekerja Ria tiba-tiba pingsan. Lalu Ria dibawa ke rumah sakit
oleh rekan-rekan kerjanya. Ternyata Ria mengidap suatu penyakit yang
menyebabkan kebutaan pada Ria. Ria sekarang tidak bisa melihat lagi. Namun dia
tak pernah menyerah untuk mencarinya meskipun keadaannya tidak memungkinkan.
"Kak aku
ikut mencari" kata Ria
"Jangan Ria biar kakak dan Dira
saja yang mencarinya kondisimu sangat tidak memungkinkan untuk ikut
mencari" Kata Rio
Dua mingu kemudian ada seseorang
yang datang kerumah rio dia mengaku ayah dari Dira.
"Benarkah
Anda Ayah dari Dira?" Tanya Rio
"Tentu saja
saya ayahnya Dira saya tidak berbohong, dimana Dira?" Jawab orang itu
"Dira Dira kesini"
Panggil Rio
"Iya kak ada
apa?" Tanya Dira
"Ya ampun
kamu sudah besar ya ternyata sekarang, ini Ayah sayang" Ujar orang itu
"Maaf anda siapa ya? Saya tidak
punya Ayah seperti Anda,Ayah saya sama sekali tidak mirip dengan Anda"
Bantah Dira
"Benarkah
begitu Dir?" Tanya Rio
"Tentu saja
kak aku masih sangat ingat wajah Ayah dan ibuku" Jawab Dira
"Lalu anda
siapa kalau bukan Ayahnya Dira?" Tanya Rio
Setelah ketahuan
kalau orang itu bukan Ayahnya Dira, orang itu langsung kabur dari rumah Ria. Setelah
hari itu, masih belum ada orang yang menelpon atau datang kerumah lagi. Setiap
hari Rio memandangi Dira dengan rasa sedih,karena sampai detik itupun dia belum
bertemu dengan ibunya lagi. Pada saat ini Rio sangat sedih karena melihat
keadaan Ria yang menyedihkan.Rio ingin sekali melihat adiknya itu tersenyum dan
bahagia lagi. Silih berganti bulan namun tetap saja Rio tidak menemukan orang
tua Dira.
"Sabar ya
Dir suatu hari nanti kamu bertemu dengan keluargamu" Hibur Rio kepada Dira
"Iya Kak
mungkin Allah belum meridhoi makanya sampai detik ini aku bertemu dengan
keluargaku" Kata Dira
Setiap hari Rio
dan Dira selalu berdo'a agar diberi kemudahan dalam mencarinya. Bahkan tidak
ada satupun malam yang dilewatkan oleh Rio untuk berdo'a kepada Sang Pencipta.
Ibadah-ibadah lainnya juga tak pernah terlupakan oleh Rio. Semua itu Rio
lakukan hanya untuk berharap adiknya sembuh dan Dira bertemu dengan
keluarganya.
Suatu hari Kak
Rio membawa seorang perempuan cantik yang merupakan kekasih dari Rio.Dia dibawa
kerumau karena dia ingin memperkenalkan kepada Ria,Dira,dan Ibunya.
"Ibu,Ria,perkenalkan
ini kekasihku namanya Dilla" Penjelasan Rio
"Pasti
cantik ya Kak tapi sayang Aku tidak bisa melihatnya" Kata Ria dengan
sedih.
"Tenang saja
adik yang cantik
suatu saat kamu pasti dapat
melihatku dengan jelas" Hibur Dilla kepada Ria
Dira yang datang
dari sekolah terheran dengan Dilla yang sepertinya Dira pernah melihatnya.
Sambil berjalan ke kamarnya Dira terus menatapi muka Dilla dengan
terheran-heran.
"Dira awas ada
tiang" seru Rio
"Jedugh....."
Suara kepala Dira yang terjedut tiang dirumah
"Makanya
kalau jalan lihat depan" Kata Rio
Karena Rio
memanggil Dira, Dilla pun langsung teringat dengan adiknya yang hilang bernama
Dira. Adik Dilla juga seumuran dengan Dira.
"Rio sejak
kapan Kamu punya adik dua? Setahuku Kamu itu hanya dua bersaudara yaitu Kamu
dan Ria" Tanya Dilla dengan terheran-heran.
"Sejak dua tahun yang lalu pada
saat Ria menemukannya di tempat parkir perusahaanya yang sedang menangis karena
kehilangan keluarganya" Penjelasan Rio.
"Apa
jangan-jangan....." Kata Dilla.
"Jangan-jangan
kenapa?" Tanya Rio
"Jangan-jangan
Dia itu adikku yang dua tahun lalu hilang" Penjelasan Dilla
Setelah Dira
berganti pakaian Dira keluar dari kamarnya. Lalu Rio memperkenalkan Dira kepada
Dilla.
"Dira
perkenalkan ini Kak Dilla kekasih kakak" Kata Rio
"Apa kak?
Kakak ini namanya Kak Dilla, jangan-jangan kakak ini kakakku" Ujar Dira
"Ini fotoku
dua tahun yang lalu masih ingatkah Kamu" Kata Dilla sambil menangis bahagia.
"Kak
Dilla.... Aku Dira adik kakak yang hilang" Kata Dirah sambil menangis
bahagia
Tangisan bahagia
pun pecah pada saat itu. Rio,Ria dan ibu juga ikut menangis bahagia disaat.
Namun disitu Rio, Ria, dan ibu juga sedih karena harus melepas Dira.
"Jangan
sedih ya Kak Rio,Kak Ria dan Ibu kita kan masih bisa ketemu walau tidak setiap
hari Aku berterima kasih pada Kalian semua yang sudah merawatku khususnya Kak
Ria" Hibur Dira sambil menangis.
Dua tahun kemudian Dira sakit keras,
dokter memfonisnya bahwa umurnya tidak akan lama lagi. Orang tua Dira tidak
memberitahukan fonis dokter itu dengan tujuan agar Dira tidak patah semangat.
"Bu,Kak,Yah
umur Dira tidak akan lama lagi" Kata Dira.
"Kamu jangan
begitu ya sayang kamu pasti sembuh kok sayang" Kata Ibunya sambil
menangis.
"Kak,Kakak
janji ya jangan katakan kalau aku sakit parah dan akan meninggal kepada
keluarganya Kak Ria, dan suatu hari nanti kalau aku meninggal dunia aku ingin
memberikan mataku kepada Kak Ria" Kata Dira sambil terbaring lemah
Keesokan harinya
Dira meninggal dunia suasana sedih pun pecah pada keluarga Dira. Setelah itu
Dira di operasi untuk diambil matanya. Ria dipanggil oleh pihak Rumah Sakit
untuk segera menuju rumah sakit. Setelah mata Dira diambil,Ria dioperasi
matanya dengan digantikan menggunakan mata Dira. Setelah selesai Ria dapat
melihat dunia lagi.
"Kak mata
siapa ini yang aku gunakan? Aku akan sangat berterima kasih padanya,Kakak
mengapa menangis?" Tanya Ria kepada Rio.
"Sebenarnya
Kakak tidak tega bilang kepadamu Ria,tapi apa boleh buat kalau kamu benar-benar
ingin tau akan Kaka ceritakan,itu adalah mata Dira anak yang kamu tolong empat
tahun yang lalu,itu balas budinya dia dan bentuk terimakasihnya dia
kepadamu" Kata Rio sambil menangis.
"Terus Dira
bagaimana pasti dia tidak bisa melihat lagi?" Tanya Ria
"Dira sudah
meninggal tadi pagi" Kata Rio
Tangis Ria
langsung pecah mendengarnya. Namun dia senang karena dia dapat melihat lagi
berkat Dira. Dia juga sangat berterima kasih kepada Dira tapi dia sangat sedih
karena anak yang masih berumur 10 tahun seperti Dira harus meninggal dimasa
indahnya sebagai anak-anak. Setelah Ria sembuh,Ria dan Kakaknya mendatangi
makam Dira dan dalam hati Ria mengucapkan "Dira terima kasih kau telah
membuatku bahagia lagi dan kebaikanmu akan selalu kukenang selamanya” Sambil menitihkan air mata.
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar