Sabtu, 02 Maret 2013

Cerpen Hati Yang Mulia


Hati Yang Mulia


            Pada suatu hari, Ria si gadis cantik berusia 20 tahun sedang bekerja di suatu perusahaan ternama di Indonesia. Dia sangat senang bekerja disana, karena semua karyawan dan atasannya sangat baik padanya. Setelah dia menyelesaikan tugas-tugasnya diapun pulang kerumahnya.
            "Alhamdulillah tugas-tugasku selesai juga, saatnya pulang kerumah tercinta" Sambil menghela nafasnya dan merapikan mejanya.
             Pada saat iya berjalan ke tempat parkir dia bertemu dengan seorang anak perempuan kecil kira-kira berusia 6 tahun yang sedang menangis. Ria pun menghampirinya dan berkata                         "Mengapa kau menangis adik kecil yang manis?" Sambil membelai rambutnya.
            Dia pun berkata "Aku tidak bisa pulang kak aku tidak tahu ibuku dimana" sambil menangis
            Ria berkata "Sudah jangan menangis lagi,apakah kamu sudah makan?"
            Dia berkata "Belum kak"
Ria berkata lagi "Ikut kakak ya, nanti kakak belikan makanan dan es krim"
            Anak itu berkata "Iya kak" sambil terseduh-seduh
            Setelah itu Ria mengajaknya makan ditempat yang sering dikunjungi Ria. Ria merasa senang melihatnya makan dengan lahap. Namun Ria juga merasa kasihan dengan anak itu karena dia kehilangan orang tua. Tiba-tiba Ria terpikirkan sesuatu.
            "Adik manis, bagaimana kalau sementara kamu tinggal dirumahku?" Sambil memegang tangan anak itu.
            "Iya kak, daripada aku harus tidur dijalanan" dikatakannya dengan senang hati.
            "Oh, iya namamu siapa adik manis?" Tanya Ria
            Ia berkata "Namaku Dira kak"
            Lalu Ria berkata "Nama yang bagus kalau nama kakak adalah Ria" Sambil tersenyum manis kepada Dira.
            Setelah Dira dan Ria selesai makan, Ria mengajak Dira kerumahnya. Setelah sampai dirumah, Kakak dan ibunya Ria terheran dengan kedatangan Dira.
            "Ria siapa ini dan mengapa kau membawanya kerumah?" Kakaknya Ria berkata dengan halus.
            "Ini Dira Kak Rio, dia kehilangan ibunya makanya aku bawa kerumah karena aku kasian kepadanya" Ria menjelaskan kepada Rio.
            "Kau sungguh mulia sayang, kebaikanmu ini Ibu dan Kak Rio akan dukung" Ibunya Ria berkata sambil tersenyum kepada Ria
            Keesokan harinya Ria tidak bekerja, waktu luang itu digunakan Ria untuk berusaha mencari ibunya Dira. Berbagai usaha dilakukan oleh Ria untuk mencarinya mulai dari menybarkan brosur kehilangan hingga menanyakan ke orang satu dan yang lain. Rio juga membantunya. Keluarga Ria sangat mendukungnya dan , sehingga bebannya pun terasa ringan.Dira sangat senang sekali dan merasa beruntung bertemu dengan orang yang berhati mulia seperti Ria.
            Hari demi hari, waktu demi waktu dilalui Ria untuk mencari ibunya Dira, Ria tak pantang menyerah meski usahanya selalu tak pernah berhasil. Setahun tak terasa sudah berlalu, namun itu tak menyurutkan semangat Ria dan keluarganya untuk mencari ibunya Dira.
            "Ria susah ya mencarinya" Rio mengeluh
"Iya kak tapi kita harus mencarinya sampai ketemu, kasihan Dira kalau tidak bertemu dengan ibunya" hasutan Ria agar kak Rio tidak putus asa.
            "Tapi ini sudah satu tahun lebih Ria, mungkin Dira itu memang dibuang sama orang tuanya" Rio menduga-duga
            "Hus,Kakak ini dilarang bilang begitu, jangan bicara yang tidak-tidak kalau tidak ada buktinya, tidak mungkin orang tua itu melakukan anaknya seperti itu" Bantah Ria
            Rio hanya bisa diam dan tidak bisa membalas perkataan Ria. Dua tahun sudah berlalu namun Ria belum menemukan ibunya Dira. Pada Saat sedang bekerja Ria tiba-tiba pingsan. Lalu Ria dibawa ke rumah sakit oleh rekan-rekan kerjanya. Ternyata Ria mengidap suatu penyakit yang menyebabkan kebutaan pada Ria. Ria sekarang tidak bisa melihat lagi. Namun dia tak pernah menyerah untuk mencarinya meskipun keadaannya tidak memungkinkan.
            "Kak aku ikut mencari" kata Ria
            "Jangan Ria biar kakak dan Dira saja yang mencarinya kondisimu sangat tidak memungkinkan untuk ikut mencari" Kata Rio
            Dua mingu kemudian ada seseorang yang datang kerumah rio dia mengaku ayah dari Dira.
            "Benarkah Anda Ayah dari Dira?" Tanya Rio
            "Tentu saja saya ayahnya Dira saya tidak berbohong, dimana Dira?" Jawab orang itu
            "Dira Dira kesini" Panggil Rio
            "Iya kak ada apa?" Tanya Dira
            "Ya ampun kamu sudah besar ya ternyata sekarang, ini Ayah sayang" Ujar orang itu
            "Maaf anda siapa ya? Saya tidak punya Ayah seperti Anda,Ayah saya sama sekali tidak mirip dengan Anda" Bantah Dira
            "Benarkah begitu Dir?" Tanya Rio
            "Tentu saja kak aku masih sangat ingat wajah Ayah dan ibuku" Jawab Dira
            "Lalu anda siapa kalau bukan Ayahnya Dira?" Tanya Rio
            Setelah ketahuan kalau orang itu bukan Ayahnya Dira, orang itu langsung kabur dari rumah Ria. Setelah hari itu, masih belum ada orang yang menelpon atau datang kerumah lagi. Setiap hari Rio memandangi Dira dengan rasa sedih,karena sampai detik itupun dia belum bertemu dengan ibunya lagi. Pada saat ini Rio sangat sedih karena melihat keadaan Ria yang menyedihkan.Rio ingin sekali melihat adiknya itu tersenyum dan bahagia lagi. Silih berganti bulan namun tetap saja Rio tidak menemukan orang tua Dira.
            "Sabar ya Dir suatu hari nanti kamu bertemu dengan keluargamu" Hibur Rio kepada Dira
            "Iya Kak mungkin Allah belum meridhoi makanya sampai detik ini aku bertemu dengan keluargaku" Kata Dira
            Setiap hari Rio dan Dira selalu berdo'a agar diberi kemudahan dalam mencarinya. Bahkan tidak ada satupun malam yang dilewatkan oleh Rio untuk berdo'a kepada Sang Pencipta. Ibadah-ibadah lainnya juga tak pernah terlupakan oleh Rio. Semua itu Rio lakukan hanya untuk berharap adiknya sembuh dan Dira bertemu dengan keluarganya.
            Suatu hari Kak Rio membawa seorang perempuan cantik yang merupakan kekasih dari Rio.Dia dibawa kerumau karena dia ingin memperkenalkan kepada Ria,Dira,dan Ibunya.
            "Ibu,Ria,perkenalkan ini kekasihku namanya Dilla" Penjelasan Rio
            "Pasti cantik ya Kak tapi sayang Aku tidak bisa melihatnya" Kata Ria dengan sedih.
            "Tenang saja adik yang cantik
 suatu saat kamu pasti dapat melihatku dengan jelas" Hibur Dilla kepada Ria
            Dira yang datang dari sekolah terheran dengan Dilla yang sepertinya Dira pernah melihatnya. Sambil berjalan ke kamarnya Dira terus menatapi muka Dilla dengan terheran-heran.
            "Dira awas ada tiang" seru Rio
            "Jedugh....." Suara kepala Dira yang terjedut tiang dirumah
            "Makanya kalau jalan lihat depan" Kata Rio
            Karena Rio memanggil Dira, Dilla pun langsung teringat dengan adiknya yang hilang bernama Dira. Adik Dilla juga seumuran dengan Dira.
            "Rio sejak kapan Kamu punya adik dua? Setahuku Kamu itu hanya dua bersaudara yaitu Kamu dan Ria" Tanya Dilla dengan terheran-heran.
            "Sejak dua tahun yang lalu pada saat Ria menemukannya di tempat parkir perusahaanya yang sedang menangis karena kehilangan keluarganya" Penjelasan Rio.
            "Apa jangan-jangan....." Kata Dilla.
            "Jangan-jangan kenapa?" Tanya Rio
            "Jangan-jangan Dia itu adikku yang dua tahun lalu hilang" Penjelasan Dilla
            Setelah Dira berganti pakaian Dira keluar dari kamarnya. Lalu Rio memperkenalkan Dira kepada Dilla.
            "Dira perkenalkan ini Kak Dilla kekasih kakak" Kata Rio
            "Apa kak? Kakak ini namanya Kak Dilla, jangan-jangan kakak ini kakakku" Ujar Dira
            "Ini fotoku dua tahun yang lalu masih ingatkah Kamu" Kata Dilla sambil menangis bahagia.
            "Kak Dilla.... Aku Dira adik kakak yang hilang" Kata Dirah sambil menangis bahagia
            Tangisan bahagia pun pecah pada saat itu. Rio,Ria dan ibu juga ikut menangis bahagia disaat. Namun disitu Rio, Ria, dan ibu juga sedih karena harus melepas Dira.
            "Jangan sedih ya Kak Rio,Kak Ria dan Ibu kita kan masih bisa ketemu walau tidak setiap hari Aku berterima kasih pada Kalian semua yang sudah merawatku khususnya Kak Ria" Hibur Dira sambil menangis.
            Dua tahun kemudian Dira sakit keras, dokter memfonisnya bahwa umurnya tidak akan lama lagi. Orang tua Dira tidak memberitahukan fonis dokter itu dengan tujuan agar Dira tidak patah semangat.
            "Bu,Kak,Yah umur Dira tidak akan lama lagi" Kata Dira.
            "Kamu jangan begitu ya sayang kamu pasti sembuh kok sayang" Kata Ibunya sambil menangis.
            "Kak,Kakak janji ya jangan katakan kalau aku sakit parah dan akan meninggal kepada keluarganya Kak Ria, dan suatu hari nanti kalau aku meninggal dunia aku ingin memberikan mataku kepada Kak Ria" Kata Dira sambil terbaring lemah
            Keesokan harinya Dira meninggal dunia suasana sedih pun pecah pada keluarga Dira. Setelah itu Dira di operasi untuk diambil matanya. Ria dipanggil oleh pihak Rumah Sakit untuk segera menuju rumah sakit. Setelah mata Dira diambil,Ria dioperasi matanya dengan digantikan menggunakan mata Dira. Setelah selesai Ria dapat melihat dunia lagi.
            "Kak mata siapa ini yang aku gunakan? Aku akan sangat berterima kasih padanya,Kakak mengapa menangis?" Tanya Ria kepada Rio.
            "Sebenarnya Kakak tidak tega bilang kepadamu Ria,tapi apa boleh buat kalau kamu benar-benar ingin tau akan Kaka ceritakan,itu adalah mata Dira anak yang kamu tolong empat tahun yang lalu,itu balas budinya dia dan bentuk terimakasihnya dia kepadamu" Kata Rio sambil menangis.
            "Terus Dira bagaimana pasti dia tidak bisa melihat lagi?" Tanya Ria
            "Dira sudah meninggal tadi pagi" Kata Rio
            Tangis Ria langsung pecah mendengarnya. Namun dia senang karena dia dapat melihat lagi berkat Dira. Dia juga sangat berterima kasih kepada Dira tapi dia sangat sedih karena anak yang masih berumur 10 tahun seperti Dira harus meninggal dimasa indahnya sebagai anak-anak. Setelah Ria sembuh,Ria dan Kakaknya mendatangi makam Dira dan dalam hati Ria mengucapkan "Dira terima kasih kau telah membuatku bahagia lagi dan kebaikanmu akan selalu kukenang selamanya” Sambil menitihkan air mata.


Selesai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar